Home » , » Menikmati Keindahan Tangkuban Perahu di tengah Kabut

Menikmati Keindahan Tangkuban Perahu di tengah Kabut

Written By Isti on Friday, 5 October 2012 | 19:04

 Pemandangan di Tangkuban Perahu

Pagi itu angin sangat kencang berhembus, ditambah kabut yang mengaburkan sebagian daerah di Tangkuban Perahu. Banyak para penjual jagung rebus, mie rebus, atau sekedar minum-minuman hangat yang tersedia di warung-warung sekitar sana. Di tengah angin kencang, kami masih tetap ingin kebawah kawah. Diperjalanan kami menjumpai pemahat kayu batik yang di bentuk sedemikian rupa. Baru tau saya, ternyata batik tidak hanya kain, tapi Indonesia memiliki kayu batik juga. Luar biasa!

 kayu batik yang diukir jadi asbak

Setelah sejenak mengagumi hasil pahatan kayu batik, kamipun melanjutkan perjalanan. Cuaca terasa dingin dan berkabut. Kami berdoa semoga tidak turun hujan. Hujan akan menggagalkan perjalanan kebawah kawah Tangkuban Perahu.
 mistis ya?

Ketika lelah menghampiri, kami duduk dibawah pohon. Perjalanan ini akan mewaktu satu sejaman kata pemandu kami. Kadang kami berpaspasan dengan wisatawan luar, seperti Arab. Pemandu wisata disanapun ternyata bisa juga berbahasa Arab. Yah...pemandu wisata memang harus berlajar beragam bahasa agar kocek mereka bisa terisi.

Hampir setengah perjalanan terlewati. Kami berhenti sejenak di warung penjual batu-batu unik. Beragam batu-batu cantik ini hasil dari daerah ini. Dengan pertimbangan akan berat membawa cendramata batu, kami pun melanjutkan perjalanan lagi.

Hujan rintik turun. Tidak ada tempat berteduh. Tidak ada warung-warung lagi. Kamipun berlari kencang, agar segera sampai kebawah. Syukurlah, hujan hanya sebentar membasahi bumi. Sampailah kami di dasar kawah.

Orang-orang merendam kaki mereka di air hangat, lumayan buat menghilangkan pegal-pegal. Di air ini, bisa merebus telur juga lo...Hanya saja telurnya akan terasa sedikit bau belerang.

 merendam kaki yang pegal

Kali ini hujan deras teras mengguyur bumi. Kami pun berlarian ke warung yang terdekat. Duduk-duduk sambil makan mie rebus dan minum air jahe. Hari sangat dingin pada saat itu.
SHARE

About Isti

11 comments :

  1. Sehabis perjalanan, lumayan kaki langsung diterapi dengan direndam ya, Mbak. Apalagi sambil menikmati mie rebus. Mantaps....

    ReplyDelete
  2. keren jadi pengen ke tangkuban perahu, dulu pernah kesana tapi masih kecil, sudah lupa

    ReplyDelete
  3. bila agaknya aku bisa datang sini

    ReplyDelete
  4. jadi pingin ke sana.love,peace and gaul.

    ReplyDelete
  5. Trip Note yg keren...

    Di luar sulawesi saya baru sempat mengunjungi lumpur lapindo, padahal saya sangat yakini banyak sekali tempat yang Indah di Indonesia.

    ReplyDelete
  6. blogwalking sambil silahturrahmi sob
    salam kenal ya...follow ke 17 sukses,follow back ya....gak maksa kok hehe :)

    indah pemandangan ditangkuban perahu ya sob,kpn ya saya bisa kesana

    ReplyDelete
  7. blogwalking gan.

    izn naruk link ya.

    http://baguspost.blogspot.com

    ReplyDelete
  8. wah teryata bagus juga ea
    salm kenal ea,,
    di tunggu folow back ea..
    hehehehehe

    ReplyDelete
  9. Seru banget nih kayaknya yang punya blog ini, jalan-jalan mulu kerjaannya :D

    ReplyDelete
  10. Udah lama banget aku gak ke Tangkuban Perahu...
    jadi pengen...

    ReplyDelete
  11. Emm,Begitu ya..
    Makasih artikel nya bagus..:)
    jangan lupa kunjungan balik..:)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ^_^