Walau bukan yang pertama kali ke Kota Tua, tapi baru kali ini saya mengekspos tempat-tempat bersejarah di Kota Tua. Tempat-tempat unik bukan hanya di Museum Fatahilah saja, tapi ada beberapa museum yang ada disana, seperti Museum Bank Indonesia, Museum Bahari, Menara Syahbandar.
Saya berangkat dari Depok naik kereta api pukul 14.30 WIB. Suasana di stasiun yang biasanya padat, kali ini terasa begitu lengang. Maklum, hari itu hari Sabtu, jadi tidak ada orang yang terburu-buru harus ke kantor. Suasana di keretapun asyik, karena tidak saling berebutan dan sepi. Saya mendapat tempat duduk yang biasanya terasa mewah sekali di hari kerja. Pukul 15.30 saya sampai di Kota. Kamipun jalan kaki menuju Kota tua,jarak stasiun dan kota tua memang tidak terlalu jauh. Sesampai disana, perut saya yang sedari tadi keroncongan minta diisi. Jadinya kami mampir dulu makan sate padang. Jauh-jauh ke kota tua, tetap aja carinya makanan Padang. hehe...
Ada beragam macam orang jualan disana. Ada peramal, jaul sepatu, tas. aksesoris dan tentu saja makanan. Selain itu, ada penyewaan sepeda juga. Dengan sepeda ini kita bisa mengelilingi kota tua yang merupakan sejarah jaman Belanda dulu menjajah Indonesia. Banyak gedung-gedung tua, museum dan peninggalan sejarah disana.
Lalu saya mendatangi kerumuman orang di tengah lapangan gedung Gubernur Hindia Belanda. Ada atraksi unik yang ditampilkan disana. Yang membuat saya merasa miris, ada seorang anak kecil, kira-kira berumur 3 tahun, menari dengan lucunya diiringi musik, namun seorang Bapak memukulnya dengan tali. Anak itu tidak menangis. Tapi tetap melakukan atraksinya dengan kekanakannya. Apakah ini atraksi dalam kekerasan? Entahlah...
Lalu, kamipun berjalan menuju Menara Syah Bandar. Sayang, ternyata sudah tutup dari jam 3 tadi. Lalu kami ke museum Bahari yang berada tak jauh dari manara Syah Bandar. Sesampai disana kamipun kecewa sekali lagi, karena sudah tutup.
Hanya mengambil beberapa shot photo, kami pun pulang.
beberapa kali kesan abelom kesampean mau sewa sepeda itu keliling2 hahaha...
ReplyDeleteKalo di Medan kota tuanya malah dijadiin ruko atau perkantoran mbak :(
ReplyDelete