Home » , » Pusat Kebudayaan dan Kesenian di Doha

Pusat Kebudayaan dan Kesenian di Doha

Written By Isti on Tuesday 22 March 2011 | 12:55

Sepertinya Pemerintah Qatar benar-benar ingin menjadikan Doha sebagai pusat kebudayaan dan Kesenian Islam. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Museum of Islamic Art dan Katara sebagai pusat kebudayaan dan Kesenian Arab.

Katara yang berada di antara Doha' West Bay dan Pearl ini dibuka pada bulan Oktober 2010 ketika ada Festival Film Doha Tribeca dan TEDxDoha. Banyak perkumpulan para Qatari (istilah bagi penduduk asli Qatar) yang berkantor disini, diantaranya: Qatari Society for Engineers, Qatar Fine Arts Society, Visual Art Centre, Qatar Photographic Society, Childhood Cultural Centre, Theatre Society and Qatar Music Academy. Jangan heran, hampir semua warna gedung disini berwarna coklat.



Inilah yang membedakan Qatar dan Arab Saudi. Di Arab Saudi segala bentuk kesenian malah dilarang, bahkan di Jeddah, salah satu kota besar disana tidak memiliki bioskop. Padahal seni itu sendiri sangat indah dan dapat melembutkan hati yang keras.

Katara berada diantara gurun pasir dan pantai. Disisi sebelah kanan kita masuk, terdapat hamparan laut yang tenang dan indah yang disekeliling oleh gedung-gedung yang tinggi. Sementara disisi sebelah kiri pintu masuk, terdapat gunung gurun yang gersang yang dibatasi dengan karpet besar. Gurun tersebut seperti timbunan tanah berwarna coklat muda yang gundul.

Untuk masuk ke area pantai, dikenakan biaya 100 QR. Dengan biaya segitu kita bisa bermain banana boat dan bermain di pinggir pantai. Sayang, cuaca tidak mendukung untuk berpanas-panas bermain air, jadinya kami hanya bermain di halaman luas untuk mengambil beberapa shot photo.



Katara memiliki luas 99 hektar dan akan dibangun 40 gedung pusat Kebudayaan dan Kesenian di Qatar. Kami berjalan terus menuju Mesjid karena kebetulan hari itu hari Jumat. Di dekat mesjid, ada 2 bangunan unik disebelahnya. Ternyata ini adalah sarang burung. Unik juga..hehe..




Adzan sholat Jumat bergema. Kami yang para perempuan ikut sholat Jumat. Sayang, di Mesjid tidak disediakan mukena jadinya saya sholat dengan pakaian ala kadarnya saja. Yang menjadi khatib mesjid kali ini adalah seorang satpam di Katara. Inilah indahnya Islam. Siapapun bisa menjadi khatib asal memiliki pengetahuan dan ketakwaan yang baik.

Hari menjelang siang. Waktunya makan siang telah tiba. Kami mampir di restaurant sea food yang ada disekitar Katara. Sayang, karena hari libur, maka harus booking dulu sebelumnya. Tempatnya sudah full. Kamipun bergegas mencari makan siang yang ada disekitara Katar.
SHARE

About Isti

2 comments :

  1. Wah wah keren yah Is Insya Allah someday pengen juga jalan kesana

    ReplyDelete
  2. bagus juga ya view di doha.. mungkin kalo ke doha atau dubai serasa bukan berada di negara arab ya.. terutama untuk dubai. sudah cukup bebas juga disana nggak seperti di saudi yang masih sangat strict

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ^_^